Berbagai teknik keamanan jaringan Internet
Berbagai teknik keamanan jaringan Internet dapat di peroleh secara mudah di Internet antara lain di http://www.sans.org, http://www.rootshell.com,
http://www.linuxfirewall.org/, http://www.linuxdoc.org,
http://www.cerias.purdue.edu/coast/firewalls/,
http://www.redhat.com/mirrors/LDP/HOWTO/. Sebagian dari teknik ini berupa bukubuku yang jumlah-nya beberapa ratus halaman yang dapat di ambil secara cumacuma (gratis). Beberapa Frequently Asked Questions (FAQ) tentang keamanan jaringan bisa diperoleh di http://www.iss.net/vd/mail.html, http://www.vone. com/documents/fw-faq.htm. Dan bagi para experimenter beberapa script / program yang sudah jadi dapat diperoleh antara lain di http://bastillelinux. sourceforge.net/,
http://www.redhat.com/support/docs/tips/firewall/firewallservice.html. Bagi pembaca yang ingin memperoleh ilmu tentang jaringan dapat di downloadsecara cuma-cuma dari http://pandu.dhs.org, http://www.bogor.net/idkf/,
http://louis.idaman.com/idkf. Beberapa buku berbentuk softcopy yang dapat di ambil gratis dapat di ambil dari http://pandu.dhs.org/Buku-Online/. Kita harus berterima kasih terutama kepada team Pandu yang dimotori oleh I Made Wiryana untuk ini. Pada saat ini, saya tidak terlalu tahu adanya tempat diskusi Indonesia yang aktif membahas teknik-teknik hacking ini - tetapi mungkin bisa sebagian di diskusikan di mailing list lanjut seperti kursus-linux@yahoogroups.com & linuxadmin@ linux.or.id yang di operasikan oleh Kelompok Pengguna Linux Indonesia (KPLI) http://www.kpli.or.id. Cara paling sederhana untuk melihat kelemahan sistem adalah dengan cara mencari informasi dari berbagai vendor misalnya di
http://www.sans.org/newlook/publications/roadmap.htm#3b tentang kelemahan dari sistem yang mereka buat sendiri. Di samping, memonitoring berbagai mailingist di Internet yang berkaitan dengan keamanan jaringan seperti dalam daftar http://www.sans.org/newlook/publications/roadmap.htm#3e. Dijelaskan oleh Front-line Information Security Team, "Techniques Adopted By
'System Crackers' When Attempting To Break Into Corporate or Sensitive Private
Networks," fist@ns2.co.uk http://www.ns2.co.uk. Seorang Cracker umumnya pria
usia 16-25 tahun. Berdasarkan statistik pengguna Internet di Indonesia maka
sebetulnya mayoritas pengguna Internet di Indonesia adalah anak-anak muda pada
usia ini juga. Memang usia ini adalah usia yang sangat ideal dalam menimba ilmu
baru termasuk ilmu Internet, sangat disayangkan jika kita tidak berhasil
menginternetkan ke 25000 sekolah Indonesia s/d tahun 2002 - karena tumpuan hari
depan bangsa Indonesia berada di tangan anak-anak muda kita ini.
Nah, para cracker muda ini umumnya melakukan cracking untuk meningkatkan
kemampuan / menggunakan sumber daya di jaringan untuk kepentingan sendiri.
Umumnya para cracker adalah opportunis. Melihat kelemahan sistem dengan
mejalankan program scanner. Setelah memperoleh akses root, cracker akan
menginstall pintu belakang (backdoor) dan menutup semua kelemahan umum yang
ada.
Seperti kita tahu, umumnya berbagai perusahaan / dotcommers akan menggunakan
Internet untuk (1) hosting web server mereka, (2) komunikasi e-mail dan (3)
memberikan akses web / internet kepada karyawan-nya. Pemisahan jaringan
Internet dan IntraNet umumnya dilakukan dengan menggunakan teknik / software
Firewall dan Proxy server. Melihat kondisi penggunaan di atas, kelemahan sistem
umumnya dapat di tembus misalnya dengan menembus mailserver external / luar
yang digunakan untuk memudahkan akses ke mail keluar dari perusahaan. Selain
itu, dengan menggunakan agressive-SNMP scanner & program yang memaksa SNMP
community string dapat mengubah sebuah router menjadi bridge (jembatan) yang
kemudian dapat digunakan untuk batu loncatan untuk masuk ke dalam jaringan
internal perusahaan (IntraNet).
Agar cracker terlindungi pada saat melakukan serangan, teknik cloacking
(penyamaran) dilakukan dengan cara melompat dari mesin yang sebelumnya telah
di compromised (ditaklukan) melalui program telnet atau rsh. Pada mesin perantara
yang menggunakan Windows serangan dapat dilakukan dengan melompat dari
program Wingate. Selain itu, melompat dapat dilakukan melalui perangkat proxy
yang konfigurasinya kurang baik.
Setelah berhasil melompat dan memasuki sistem lain, cracker biasanya melakukan
probing terhadap jaringan dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan. Hal ini
dilakukan dengan beberapa cara, misalnya (1) menggunakan nslookup untuk
menjalankan perintah 'ls' , (2) melihat file HTML di webserver
anda untuk mengidentifikasi mesin lainnya, (3) melihat berbagai dokumen di FTP
server, (4) menghubungkan diri ke mail server dan menggunakan perintah 'expn
', dan (5) mem-finger user di mesin-mesin eksternal lainnya.
Langkah selanjutnya, cracker akan mengidentifikasi komponen jaringan yang
dipercaya oleh system apa saja. Komponen jaringan tersebut biasanya mesin
administrator dan server yang biasanya di anggap paling aman di jaringan. Start
dengan check akses & eksport NFS ke berbagai direktori yang kritis seperti /usr/bin,
/etc dan /home. Eksploitasi mesin melalui kelemahan Common Gateway Interface
(CGI), dengan akses ke file /etc/hosts.allow.
Selanjutnya cracker harus mengidentifikasi komponen jaringan yang lemah dan bisa
di taklukan. Cracker bisa mengunakan program di Linux seperti ADMhack, mscan,
nmap dan banyak scanner kecil lainnya. Program seperti 'ps' & 'netstat' di buat
trojan (ingat cerita kuda troya? dalam cerita klasik yunani kuno) untuk
menyembunyikan proses scanning. Bagi cracker yang cukup advanced dapat
mengunakan aggressive-SNMP scanning untuk men-scan peralatan dengan SNMP.
Setelah cracker berhasil mengidentifikasi komponen jaringan yang lemah dan bisa di
taklukan, maka cracker akan menjalan program untuk menaklukan program daemon
yang lemah di server. Program daemon adalah program di server yang biasanya
berjalan di belakang layar (sebagai daemon / setan). Keberhasilan menaklukan
program daemon ini akan memungkinkan seorang Cracker untuk memperoleh akses
sebagai 'root' (administrator tertinggi di server).
Untuk menghilangkan jejak, seorang cracker biasanya melakukan operasi
pembersihan 'clean-up' operation dengan cara membersihkan berbagai log file. Dan
menambahkan program untuk masuk dari pintu belakang 'backdooring'. Mengganti
file .rhosts di /usr/bin untuk memudahkan akses ke mesin yang di taklukan melalui
rsh & csh.
Selanjutnya seorang cracker dapat menggunakan mesin yang sudah ditaklukan
untuk kepentingannya sendiri, misalnya mengambil informasi sensitif yang
seharusnya tidak dibacanya; mengcracking mesin lain dengan melompat dari mesin
yang di taklukan; memasang sniffer untuk melihat / mencatat berbagai trafik /
komunikasi yang lewat; bahkan bisa mematikan sistem / jaringan dengan cara
menjalankan perintah 'rm -rf / &'. Yang terakhir akan sangat fatal akibatnya karena
sistem akan hancur sama sekali, terutama jika semua software di letakan di
harddisk. Proses re-install seluruh sistem harus di lakukan, akan memusingkan jika
hal ini dilakukan di mesin-mesin yang menjalankan misi kritis.
Oleh karena itu semua mesin & router yang menjalankan misi kritis sebaiknya selalu
di periksa keamanannya & di patch oleh software yang lebih baru. Backup menjadi
penting sekali terutama pada mesin-mesin yang menjalankan misi kritis supaya
terselamatkan dari ulah cracker yang men-disable sistem dengan 'rm -rf / &'.
Bagi kita yang sehari-hari bergelut di Internet biasanya justru akan sangat
menghargai keberadaan para hacker (bukan Cracker). Karena berkat para hackerlah
Internet ada dan dapat kita nikmati seperti sekarang ini, bahkan terus di perbaiki
untuk menjadi sistem yang lebih baik lagi. Berbagai kelemahan sistem di perbaiki
karena kepandaian rekan-rekan hacker yang sering kali mengerjakan perbaikan tsb.
secara sukarela karena hobby-nya. Apalagi seringkali hasil hacking-nya di sebarkan
secara cuma-cuma di Internet untuk keperluan masyarakat Internet. Sebuah nilai &
budaya gotong royong yang mulia justru tumbuh di dunia maya Internet yang
biasanya terkesan futuristik dan jauh dari rasa sosial.
Pengembangan para hobbiest hacker ini menjadi penting sekali untuk
keberlangsungan / survival dotcommers di wahana Internet Indonesia. Sebagai salah
satu bentuk nyatanya, dalam waktu dekat Insya Allah sekitar pertengahan April
2001 akan di adakan hacking competition di Internet untuk membobol sebuah server
yang telah di tentukan terlebih dahulu. Hacking competition tersebut di motori oleh
anak-anak muda di Kelompok Pengguna Linux Indonesia (KPLI) Semarang yang
digerakan oleh anak muda seperti Kresno Aji (masaji@telkom.net), Agus Hartanto
(hartx@writeme.com) & Lekso Budi Handoko (handoko@riset.dinus.ac.id). Seperti
umumnya anak-anak muda lainnya, mereka umumnya bermodal cekak - bantuan &
sponsor tentunya akan sangat bermanfaat dan dinantikan oleh rekan-rekan muda
ini.
Mudah-mudahan semua ini akan menambah semangat pembaca, khususnya
pembaca muda, untuk bergerak di dunia hacker yang mengasyikan dan menantang.
Kalau kata Captain Jean Luc Picard di Film Startrek Next Generation, "To boldly go
where no one has gone before
http://www.linuxfirewall.org/, http://www.linuxdoc.org,
http://www.cerias.purdue.edu/coast/firewalls/,
http://www.redhat.com/mirrors/LDP/HOWTO/. Sebagian dari teknik ini berupa bukubuku yang jumlah-nya beberapa ratus halaman yang dapat di ambil secara cumacuma (gratis). Beberapa Frequently Asked Questions (FAQ) tentang keamanan jaringan bisa diperoleh di http://www.iss.net/vd/mail.html, http://www.vone. com/documents/fw-faq.htm. Dan bagi para experimenter beberapa script / program yang sudah jadi dapat diperoleh antara lain di http://bastillelinux. sourceforge.net/,
http://www.redhat.com/support/docs/tips/firewall/firewallservice.html. Bagi pembaca yang ingin memperoleh ilmu tentang jaringan dapat di downloadsecara cuma-cuma dari http://pandu.dhs.org, http://www.bogor.net/idkf/,
http://louis.idaman.com/idkf. Beberapa buku berbentuk softcopy yang dapat di ambil gratis dapat di ambil dari http://pandu.dhs.org/Buku-Online/. Kita harus berterima kasih terutama kepada team Pandu yang dimotori oleh I Made Wiryana untuk ini. Pada saat ini, saya tidak terlalu tahu adanya tempat diskusi Indonesia yang aktif membahas teknik-teknik hacking ini - tetapi mungkin bisa sebagian di diskusikan di mailing list lanjut seperti kursus-linux@yahoogroups.com & linuxadmin@ linux.or.id yang di operasikan oleh Kelompok Pengguna Linux Indonesia (KPLI) http://www.kpli.or.id. Cara paling sederhana untuk melihat kelemahan sistem adalah dengan cara mencari informasi dari berbagai vendor misalnya di
http://www.sans.org/newlook/publications/roadmap.htm#3b tentang kelemahan dari sistem yang mereka buat sendiri. Di samping, memonitoring berbagai mailingist di Internet yang berkaitan dengan keamanan jaringan seperti dalam daftar http://www.sans.org/newlook/publications/roadmap.htm#3e. Dijelaskan oleh Front-line Information Security Team, "Techniques Adopted By
'System Crackers' When Attempting To Break Into Corporate or Sensitive Private
Networks," fist@ns2.co.uk http://www.ns2.co.uk. Seorang Cracker umumnya pria
usia 16-25 tahun. Berdasarkan statistik pengguna Internet di Indonesia maka
sebetulnya mayoritas pengguna Internet di Indonesia adalah anak-anak muda pada
usia ini juga. Memang usia ini adalah usia yang sangat ideal dalam menimba ilmu
baru termasuk ilmu Internet, sangat disayangkan jika kita tidak berhasil
menginternetkan ke 25000 sekolah Indonesia s/d tahun 2002 - karena tumpuan hari
depan bangsa Indonesia berada di tangan anak-anak muda kita ini.
Nah, para cracker muda ini umumnya melakukan cracking untuk meningkatkan
kemampuan / menggunakan sumber daya di jaringan untuk kepentingan sendiri.
Umumnya para cracker adalah opportunis. Melihat kelemahan sistem dengan
mejalankan program scanner. Setelah memperoleh akses root, cracker akan
menginstall pintu belakang (backdoor) dan menutup semua kelemahan umum yang
ada.
Seperti kita tahu, umumnya berbagai perusahaan / dotcommers akan menggunakan
Internet untuk (1) hosting web server mereka, (2) komunikasi e-mail dan (3)
memberikan akses web / internet kepada karyawan-nya. Pemisahan jaringan
Internet dan IntraNet umumnya dilakukan dengan menggunakan teknik / software
Firewall dan Proxy server. Melihat kondisi penggunaan di atas, kelemahan sistem
umumnya dapat di tembus misalnya dengan menembus mailserver external / luar
yang digunakan untuk memudahkan akses ke mail keluar dari perusahaan. Selain
itu, dengan menggunakan agressive-SNMP scanner & program yang memaksa SNMP
community string dapat mengubah sebuah router menjadi bridge (jembatan) yang
kemudian dapat digunakan untuk batu loncatan untuk masuk ke dalam jaringan
internal perusahaan (IntraNet).
Agar cracker terlindungi pada saat melakukan serangan, teknik cloacking
(penyamaran) dilakukan dengan cara melompat dari mesin yang sebelumnya telah
di compromised (ditaklukan) melalui program telnet atau rsh. Pada mesin perantara
yang menggunakan Windows serangan dapat dilakukan dengan melompat dari
program Wingate. Selain itu, melompat dapat dilakukan melalui perangkat proxy
yang konfigurasinya kurang baik.
Setelah berhasil melompat dan memasuki sistem lain, cracker biasanya melakukan
probing terhadap jaringan dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan. Hal ini
dilakukan dengan beberapa cara, misalnya (1) menggunakan nslookup untuk
menjalankan perintah 'ls
anda untuk mengidentifikasi mesin lainnya, (3) melihat berbagai dokumen di FTP
server, (4) menghubungkan diri ke mail server dan menggunakan perintah 'expn
Langkah selanjutnya, cracker akan mengidentifikasi komponen jaringan yang
dipercaya oleh system apa saja. Komponen jaringan tersebut biasanya mesin
administrator dan server yang biasanya di anggap paling aman di jaringan. Start
dengan check akses & eksport NFS ke berbagai direktori yang kritis seperti /usr/bin,
/etc dan /home. Eksploitasi mesin melalui kelemahan Common Gateway Interface
(CGI), dengan akses ke file /etc/hosts.allow.
Selanjutnya cracker harus mengidentifikasi komponen jaringan yang lemah dan bisa
di taklukan. Cracker bisa mengunakan program di Linux seperti ADMhack, mscan,
nmap dan banyak scanner kecil lainnya. Program seperti 'ps' & 'netstat' di buat
trojan (ingat cerita kuda troya? dalam cerita klasik yunani kuno) untuk
menyembunyikan proses scanning. Bagi cracker yang cukup advanced dapat
mengunakan aggressive-SNMP scanning untuk men-scan peralatan dengan SNMP.
Setelah cracker berhasil mengidentifikasi komponen jaringan yang lemah dan bisa di
taklukan, maka cracker akan menjalan program untuk menaklukan program daemon
yang lemah di server. Program daemon adalah program di server yang biasanya
berjalan di belakang layar (sebagai daemon / setan). Keberhasilan menaklukan
program daemon ini akan memungkinkan seorang Cracker untuk memperoleh akses
sebagai 'root' (administrator tertinggi di server).
Untuk menghilangkan jejak, seorang cracker biasanya melakukan operasi
pembersihan 'clean-up' operation dengan cara membersihkan berbagai log file. Dan
menambahkan program untuk masuk dari pintu belakang 'backdooring'. Mengganti
file .rhosts di /usr/bin untuk memudahkan akses ke mesin yang di taklukan melalui
rsh & csh.
Selanjutnya seorang cracker dapat menggunakan mesin yang sudah ditaklukan
untuk kepentingannya sendiri, misalnya mengambil informasi sensitif yang
seharusnya tidak dibacanya; mengcracking mesin lain dengan melompat dari mesin
yang di taklukan; memasang sniffer untuk melihat / mencatat berbagai trafik /
komunikasi yang lewat; bahkan bisa mematikan sistem / jaringan dengan cara
menjalankan perintah 'rm -rf / &'. Yang terakhir akan sangat fatal akibatnya karena
sistem akan hancur sama sekali, terutama jika semua software di letakan di
harddisk. Proses re-install seluruh sistem harus di lakukan, akan memusingkan jika
hal ini dilakukan di mesin-mesin yang menjalankan misi kritis.
Oleh karena itu semua mesin & router yang menjalankan misi kritis sebaiknya selalu
di periksa keamanannya & di patch oleh software yang lebih baru. Backup menjadi
penting sekali terutama pada mesin-mesin yang menjalankan misi kritis supaya
terselamatkan dari ulah cracker yang men-disable sistem dengan 'rm -rf / &'.
Bagi kita yang sehari-hari bergelut di Internet biasanya justru akan sangat
menghargai keberadaan para hacker (bukan Cracker). Karena berkat para hackerlah
Internet ada dan dapat kita nikmati seperti sekarang ini, bahkan terus di perbaiki
untuk menjadi sistem yang lebih baik lagi. Berbagai kelemahan sistem di perbaiki
karena kepandaian rekan-rekan hacker yang sering kali mengerjakan perbaikan tsb.
secara sukarela karena hobby-nya. Apalagi seringkali hasil hacking-nya di sebarkan
secara cuma-cuma di Internet untuk keperluan masyarakat Internet. Sebuah nilai &
budaya gotong royong yang mulia justru tumbuh di dunia maya Internet yang
biasanya terkesan futuristik dan jauh dari rasa sosial.
Pengembangan para hobbiest hacker ini menjadi penting sekali untuk
keberlangsungan / survival dotcommers di wahana Internet Indonesia. Sebagai salah
satu bentuk nyatanya, dalam waktu dekat Insya Allah sekitar pertengahan April
2001 akan di adakan hacking competition di Internet untuk membobol sebuah server
yang telah di tentukan terlebih dahulu. Hacking competition tersebut di motori oleh
anak-anak muda di Kelompok Pengguna Linux Indonesia (KPLI) Semarang yang
digerakan oleh anak muda seperti Kresno Aji (masaji@telkom.net), Agus Hartanto
(hartx@writeme.com) & Lekso Budi Handoko (handoko@riset.dinus.ac.id). Seperti
umumnya anak-anak muda lainnya, mereka umumnya bermodal cekak - bantuan &
sponsor tentunya akan sangat bermanfaat dan dinantikan oleh rekan-rekan muda
ini.
Mudah-mudahan semua ini akan menambah semangat pembaca, khususnya
pembaca muda, untuk bergerak di dunia hacker yang mengasyikan dan menantang.
Kalau kata Captain Jean Luc Picard di Film Startrek Next Generation, "To boldly go
where no one has gone before